Dr H Hariadi, SpOG.ONK, dokter bertugas di Banjarmasin ini mengatakan pencegahan sedini mungkin sangat penting. Pemeriksaan sebagai deteksi dini harus dilakukan.
Kanker mulut rahim atau serviks. Dr Hariadi Gaya hidup itu memang tren. Hindari seks bebas. Penyebab utama virus. Mengenal kanker serviks tidak mudah. Kanker bisa menyerang semua bagian tubuh.
"Kalau bagian luar masih gampang dengan adanya benjolan. Sementara kalau di bagian dalam bisa tidak terdeteksi. Terkadang baru diketahui sudah stadium lanjut," kata Hariadi selaku pembicara di acara seminar gerakan nasional peduli dan cegah kanker serviks di aula yayasan kanker Indonesia Kalimantan Selatan, pekan lalu.
Menikah usia muda dibawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan, banyak melahirkan, sering infeksi daerah rahim dan perokok pada perempuan, faktor resiko kanker serviks.
Kanker mulut rahim disebabkan virus human papiloma (HPV). Papsmear merupakan salah satu langkah yang sangat disarankan. Cara efektif untuk melihat kondisi leher rahim.
"Papsmear dalam melihat kondisi normal atau tidak normal. Kalau tidak normal bisa dilakukan pengobatan sedini mungkin," ucap Hariadi.
Farida Hasan Aman, ketua YKI dalam sambutannya mengatakan seminar dilakukan tahun ini sudah ketiga kali. Dilakukan berkesinambungan dan melibatkan semua elemen masyarakat.
Dipaparkannya, sangat penting khususnya para perempuan untuk mengetahui apa itu kanker serviks. Mencegah sedini mungkin sangat penting. Apalagi di Indonesia merupakan peringkat kedua penyebab kematian. Dalam satu hari diketahui 40 hingga 45 hari meninggal akibat kanker serviks.
Di seluruh dunia setiap tahunnya ada sekitar 500 ribu meninggal akibat penyakit yang satu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar